Kali ini, kedatangan jenderal bintang dua itu untuk memantau pembangunan command center yang tengah dipersiapkan untuk operator layanan Polisi 110 yang diluncurkan Polri belum lama ini.
"Kita bermaksud membangun command center di sini untuk layanan 110, karena layanan ini memerlukan command center sebagai kontrol terhadap anggota yang bertugas di lapangan," kata Kapolda kepada awak media.
Nantinya, lanjut Kapolda, command center 110 akan dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi yang berbasis teknologi informasi. Hasil kekerjasama dengan PT Telkom.
"Mudahan dalam waktu satu Minggu ini selesai. Jadi kita bisa memantau anggota Polri yang mengawal 110 itu ada di mana saja, dengan melihat aplikasi. Jika ada penelpon atau laporan yang masuk, akan diketahui juga lokasinya di mana," ungkapnya.
Ke depan diharapkan command center untuk layanan 110 ini menjadi crisis center. Artinya layanan 110 tidak hanya panggilan untuk bantuan Polisi, tapi juga bantuan seperti bencana kebakaran, banjir dan lainnya.
"Dalam artian yang menjadi crisis. Saya contohkan ada seorang ibu hamil mau ke rumah sakit dan dia membutuhkan bantuan. Jadi tinggal panggil 110. Saya sudah minta Kapolres untuk koordinasi dengan instansi terkait. Ide besarnya seperti itu," ucapnya.
Kehadiran layanan 110 ini sangat memudahkan masyarakat dalam memberikan informasi pelaporan. Seperti kecelakaan, bencana alam hingga tindak pidana. Bisa juga laporan pengaduan seperti penghinaan, ancaman tindak kekerasan dan lainnya.
Kapolda pun menegaskan jika Polri siap memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat. Bahkan, ia menetapkan jika respons timenya harus di bawah sepuluh menit.
"Saya mau menargetkan anggota Polri sampai ke TKP harus dalam waktu tidak lebih dari 10 menit setelah menerima laporan," tandasnya.
.png)
