Dalam acara tasyakuran ini, langsung dihadiri oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Mujiyono, Kasdam VI/Mulawarman, Irwasda Polda Kaltim, Pejabat Utama Polda Kaltim, Danlanud Dhomber Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, Walikota Balikpapan, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Pimpinan Ormas yang ada di Provinsi Polda Kaltim.
Tasyakuran yang mempersembahkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang menghadirkan dalang Ki Tantut Sutanto dan Ki H Sukron Suwondo ini dihadiri ribuan masyarakat Kota Balikpapan.
Mengawali sambutannya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur yang hingga saat ini senantiasa terkelola dan terjaga kondusifitasnya.
"Berbagai agenda Kamtibmas telah kita kawal dan amankan dengan baik, temasuk penanganan pandemi covid-19 berkat sinergisitas kita TNI Polri dan segenap unsur stake holder terkait bisa bekerja bersama menuntaskan tugas-tugas dengan baik, termasuk pemulihan ekonomi masyarakat, " ungkap Kapolda.
Lanjutnya, pengamanan dan pembangunan IKN yang merupakan salah satu agenda atau program strategis nasional di wilayah Kaltim tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya dukungan dan peran aktif dari rekan-rekan TNI, pemerintahan daerah serta masyarakat Kaltim.
Kapolda Kaltim juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kaltim yang telah bersinergi dengan jajaran Polda Kaltim Untuk bersama-sama memelihara dan menjaga Kamtibmas.
"Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan serta wujud terima kasih Polda Kaltim atas kerjasama yang telah berjalan dengan baik selama ini, dan pada malam yang berbahagia ini kita mengadakan pagelaran wayang kulit untuk bapak, ibu dan segenap masyarakat Kaltim," ungkapnya lagi.
Kapolda Kaltim menjelaskan bahwa wayang adalah seni pertunjukan kebudayaan Jawa yang sering diartikan sebagai bayangan atau samar-samar yang dapat bergerak sesuai dibawah kendali lakon dan dihidupkan oleh seorang dalang.
Wayang adalah unsur terpenting dalam kebudayaan Jawa dikarenakan wayang merupakan kompeling religius psikologi yang berarti cerita-ceritanya mampu menyatukan tidak hanya masyarakat Jawa namun seluruh masyarakat nusantara secara menyeluruh.
"Pagelaran wayang senantiasa terdiri dari beberapa bagian atau adegan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain tiap-tiap bagian melambangkan fase atau tingkat tertentu dari kehidupan manusia yang dapat kita maknai bahwa pertunjukan wayang sangat mempresentasikan nilai fitur filosofis dalam warisan budaya Indonesia,“ lanjut Kapolda
Selain itu dalam pertunjukan wayang juga terdapat nilai-nilai pendidikan etika, pendidikan moral budi pekerti, pendidikan politik atau pendidikan kewarganegaraan serta pendidikan sosial yang mana manfaat pendidikan ini terkandung di dalam setiap cerita dari pertunjukan wayang yang menampilkan pesan-pesan edukatif.
"Adapun pagelaran wayang kulit malam hari ini akan mengambil lakon Semar Mbangun Khayangan, dalam kisahnya tokoh Semar yang merupakan seorang Pamong Pandawa merasa gelisah dengan keadaan bangsa dan negaranya sebagai rakyat jelata dia berkeinginan untuk menyatukan persepsi antara masyarakat bawah dan para punggawa negara demi membangun bangsa yang lebih baik, dengan mengajak untuk bersama-sama menghayati makna Jamus Kalimasada sebagai pusaka utama negara Amarta, akan tetapi keinginan Semar itu mendapatkan halangan, karena di Amarta ada perebutan Jamus Kalimasada antara Petruk dan Kresna," lanjutnya.
Kapolda melanjutkan, disamping untuk terus melestarikan budaya-budaya tradisional Nusantara, ia berharap lakon atau kisah yang diambil pada pagelaran wayang malam ini dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat Kaltim untuk terus memupuk persaudaraan, persatuan dan tali silaturahmi guna membangun masa depan Provinsi Kaltim kedepannya menjadi lebih baik.
"Tantangan tugas Polri tentunya kedepan akan semakin berat ditengah isu berbagai krisis global pasca pandemi Covid-19 dan terjadinya perang Rusia dan Ukraina, kedepan kita akan dihadapkan berbagai agenda kamtibmas salah satunya adalah Pemilu Tahun 2024, oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini mari senantiasa kita mengharapkan doa restu dan dukungan dari bapak ibu sekalian, dengan dukungan tersebut tentunya akan semakin menyempurnakan kesiapan dan berbagai upaya yang dilaksanakan oleha Polda Kaltim dan jajaran bersama stake holder terkait berjalan dengan baik," ucapnya.
Kapolda Kaltim juga berharap Ki Tantut Sutanto dan Ki H Sukron Suwondo bisa memberikan pagelaran wayang yang terbaik untuk masyarakat Provinsi Kalimantan Timur tamu undangan yang hadir.
"Selamat menikmati pagelaran wayang kulit malam ini semoga mampu memberikan hidangan yang terbaik untuk menghilang lelah dan penat akibat aktifitas pekerjaan kita sehari-hari," pungkasnya.
Diakhir sambutan, Kapolda Kaltim menutup dengan pantun bahasa jawa dan berikut pantunnya :
"Godhong jeruk godhong kemangi,
Disirami bendino ben ora layu.
Nyasekno wayang liwat tengah wengi,
Ben jangkep critane lan ora mlayu"
"Kupat kecemplung santen,
Menawi lepat nyuwun pangapunten"
Sebagai tanda di mulainya pagelaran wayang kulit, Kapolda Kaltim menyerahkan tokoh wayang yang akan dijadikan lakon kepada Ki Tantut Sutanto dan Ki H Sukron Suwondo, dan dilanjut dengan foto bersama.