Kamis (26/11) pagi, kepolisian mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat, seperti tokoh lintas agama, tokoh pemuda dan tokoh adat, di Markas Polresta Balikpapan, Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota. Selain itu ada juga politikus parati politik, akademisi, organisasi kemasyarakatan hingga petugas Komisi Pemilihan Umum Balikpapan.
Di kantor polisi itu, mereka semua mendeklarasikan ikhwal komitmen
menggelar Pilkada Balikpapan dengan aman dan damai. Secara garis besar,
mereka berkomitmen untuk tidak melaksanakan kampanye gelap serta tidak
melakukan paham radikalisme yang dapat menggangu ketertiban umum.
Termasuk berjanji untuk ikut serta menanggulangi pandemi Covid-19, dengan cara tidak menggelar kegiatan yang dapat mengundang kerumunan massal. “Semua kami undang untuk menyampaikan pernyataan sikap deklrasi damai Pilkada 2020,” kata Kapala Polresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi.
Lebih lanjut, Turmudi menjelaskan, deklarasi seperti ini penting dilaksanakan. Karena dengan berkomitmen untuk tidak membuat kegaduhan dapat meperkecil terjadinya konflik horizontal di kalangan masyarakat.
Lebih penting lagi, kata Turmudi, sudah sepatunya demokrasi dilaksanakan dengan aman dan damai. Karena itu sesuai dengan yang diamanatkan luluhur bangsa ini melalui pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Jadi demokrasi itu harus tetap dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” kata perwira melati tiga itu.
Dengan adanya deklarasi ini, Turmudi berharap, seluruh masyarakat, khususnya warga Balikpapan, dapat menjaga ketertiban umum. Sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terus kondusif.
“Semoga beliau-beliau (para peserta deklarasi) itu menyampaikan ke warga bahwa ini adalah proses demokrasi, proses demokrasi yang harus sehat dan menjunjung nilai-nilai NKRI,” pungkasnya.